{Yun-Dae Couple} Dangerous – by bebebaek_

image

By bebebaek_

Cover by chentanyachen

Main cast : Shim Yun Mi (oc), Kim Jong Dae (EXO).

Genre : romance, school life.

Length : Oneshoot | Rating : PG teen.

Hasil khayalan sendiri, don’t plagiat.

Sorry Bertaburan Typo-.-

.

.

.

Yunmi berlari cepat menyusuri lorong kelas menuju lapangan basket. Dia benar-benar terlambat, bukannya yunmi sengaja ataupun lupa dengan janjinya kepada jongdae. Ini murni bukan salahnya. Ya salahkan lee saem yang tidak kunjung mengakhiri pelajaran meski bel pulang telah berdering keras.

Masih dengan setengah berlari yunmi tiba di depan lapangan basket kemudian yunmi menghentikan langkahnya lantas mengambil nafas dalam-dalam. Dengan terengah-engah yunmi mengedarkan pandangannya mencari-cari sosok jongdae di sekeliling lapangan yang penuh dengan anggota klub basket yang sedang berlatih.

Tidak juga menemukan jongdae yunmi akhirnya melangkah ke salah satu sudut lapangan menepuk pundak seorang namja yang sedang duduk dan meminum minumannya.

“Jongin-ssi apa kau melihat di mana jongdae ?”

“Eoh jongdae, tadi aku melihatnya menuju loker” jawab jongin.

“Baiklah. Gomawo jongin-ssi”

“Ya”

Yunmi bergegas menuju loker khusu untuk siswa laki-laki dan saat tiba di depan pintu loker yunmi segera bersuara

“Jongdae-ya”

“Kim Jongdae…”

“Chen !” Teriak yunmi setelah tidak ada balasan dari jongdae.

“Chagi~” yunmi kembali memanggil jongdae kali ini yunmi sedikit merendahkan suaranya.

“Yak! Kim jongdae apa kau di dalam ?” Teriak yunmi lagi.

Tidak lama setelahnya jongdae muncul di depan pintu dengan masih menggunakan celana basket, kaos putih polos dan rambut yang masih sedikit basah karena namja itu baru saja selesai mandi.

“Wae yunmi-ya ?”

Yunmi tidak menjawab. Matanya terus saja menatap jongdae yang berada di depannya. Entahlah menurutnya saat ini jongdae benar-benar berbeda. Namja itu begitu tampan di matanya.

“Yak, yunmi-ya wae ?” Tanya jongdae lagi.

“Eoh ?” Yunmi mengerjap pelan.

“Yak, mengapa kau berteriak-teriak seperti tadi ?”

“Ah.. heheh mian, aku lagi-lagi terlambat dan tidak sempat melihatmu latihan. Tapi kali ini benar-benar bukan salahku”

Jongdae tersenyum kemudian berkata “gwenchana, tapi bagaimana kau tau aku di sini ?”

“Ah itu, tadi aku bertanya pada kim jongin”

“Begitu ?”

“Ne” jawab yunmi pelan dan kembali menatap ke arah jongdae.

“Tunggu sebentar. Aku mengambil tas di dalam dulu setelahnya kita mampir di market dan pulang bersama”

Yunmi hanya mengangguk menanggapi perkataan jongdae.

Jongdae tersenyum kemudian berbalik dan melangkah kembali masuk ke dalam.

Yunmi masih menatap jongdae hingga namja itu hilang di balik pintu. Yunmi menggelengkan kepalanya pelan, mengerjapkan matanya dan memukul pelan kepalanya.

“Yak, shim yunmi apa yang kau pikirkan ?” Gumam yunmi.

“Tapi jongdae benar-benar terlihat berbeda. Dia jadi- jadi begitu tampan. Apa tadi ada yang berbeda dari penampilannya ? Hmm kurasa tidak. Atau karena rambutnya yang masih setengah kering ? Tidak juga. Aku bahkan sering melihat rambutnya basah saat latihan” kata yunmi di dalam hati.

Yunmi masih sibuk dengan pemikirannya hingga tidak menyadari jongdae kini telah berdiri tepat di sampingnya. Kali ini dengan mengenakan hoodie berwarna cream dan tas yang tersampir di salah satu bahunya.

“Hei… apa yang sedang kau pikirkan ?” Tanya jongdae tiba-tiba setelah melihat yeojachingunya melamun bahkan yunmi tidak menyadari kedatangannya.

Yunmi mengerjap pelan kemudian berkata “Eoh, kau sudah selesai ?”

“Sudah sejak tadi” kata jongdae memasang wajah cemberut.

“Ah mian, tadi aku melamun”

“Hmmm gwenchana. Kajja” jongdae mengacak pelan puncak kepala yunmi kemudian merangkul gadis itu berjalan di sisinya.

Yunmi kembali menatap jongdae dari samping, meneliti setiap sisi wajah namja itu “tidak ada yang berbeda. Sekarang biasa saja. Apa tadi hanya perasaanku saja ?. Ya sepertinya begitu. Mungkin karena aku terlalu jauh berlari” kata yunmi lagi di dalam hati. Gadis itu kemudian mengangguk pelan kemudian berkata.

“Kau tidak merapikan rambutmu ?”

“Tidak perlu. Beginipun aku tetap terlihat keren dan yang terpenting kau benar-benar mencintaiku” kata jongdae mengedipkan sebelah matanya dan tersenyum setelahnya.

“Eum kau bisa saja. Tapi benar. Aku memang benar-benar mencintaimu” balas yunmi dengan senyumnya kemudian memeluk pinggang namja itu.

.

.

.

Setelah tiba di market dekat apartemen jongdae, keduanya masuk dan membeli beberapa bahan makanan untuk di masak nanti di apartemen jongdae. Tidak hanya itu mereka juga membeli beberapa kaleng cola dan snack.

Selesai berbelanja mereka segera menuju apartemen jongdae. Setelah tiba di apartemennya, jongdae meletakkan belanjaan mereka di atas meja konter dan setelahnya masuk ke dalam kamar.

Yunmi tengah sibul memilah belanjaan mereka, meletakkan beberapa bahan, cola dan snack ke dalam lemari es kemudian mencuri beberapa buah-buahan.

Saat yunmi tengah sibuk mencuci buah jongdae tiba-tiba datang dan berdiri di sampingnya.

“Apa semuanya sudah siap ?” Tanya jongdae.

“Eum. Sudah. Semuanya telah ku letakkan di atas meja konter” jawab yunmi tanpa menoleh ke arah jongdae.

“Apa kau perlu bantuan ?”

“Tidak” jawab yunmi kemudian menoleh ke arah jongdae.

“Baiklah. Kalau begiti aku akan mulai memasak”

Yunmi terperangah untuk kedua kalinya. Mata gadis itu bahkan tidak berkedip menatap punggung jongdae yang berjalan menuju konter dapur.

“Kenapa dia terlihat begitu tampan kembali ? Ada apa sebenarnya ? Dia bahkan terlihat bercahaya” yunmi kembali berkata di dalam hati.

Yunmi melangkah pelan mendekati jongdae dengan membawa buah-buahan yang telah di cucinya. Gadis iti kemudian meletakkan buah-buahan tersebut di sisi kosong meja konter tepat di samping jongdae yang tengah sibuk meracik bahan-bahan untul menu makan malam mereka.

Yunmi menyandarkan dirinya pada meja konter kemudian kembali menatap jongdae dalam, mencari-cari apa sebenarnya yang membuat namja itu terlihat begitu tampan di matanya.

Lama yunmi terus menatap jongdae hingga akhirnya dia menemukan sesuatu “ahhh mungkin karena jongdae mengenakan kaos putih itu. Ya benar. Dia terlihat bercahaya karenanya. Bukankah di sekolah tadi dia juga terlihat tampan di mataki karena tengah mengenakan kaos itu ?” Kembali yunmi berkata seorang diri di dalam hati.

Benar. Saat ini jongdae memang hanya mengenakan kaos putih polosnya setelah sebelumnya melepas hoodie yang dikenakannya di dalam kamar.

“Bahaya. Ini benar-benar berbahaya. Mengapa dia terlihat tampan dan begitu seksi saat mengenakan kaos itu ?. Yunmi-ya tahan dirimu. Tidak. Tidak. Aku benar-benar ingin memeluknya. Yak! Andwae…” yunmi terus saja berujar di dalam hatinya hingga membuat gadis itu tidak menyadari jongdae telah selesai memasak dan berjalan kearahnya.

“Changi~”

“Yunmi-ya” jongdae memanggil yunmi namun tidak mendapat respon karena yunmi masih sibuk dengan lamunannya.

“Hei sayang..” panggil jongdae lagi kali ini dengan menaik turunkan sebelah tangannya di depan wajah yunmi.

“Eoh, kau sudah selesai ?” Kaget yunmi.

“Sejak tadi. Chagi-ya mengapa hari ini kau banyak melamun ?”

“Benarkah ? Ah tidak. Eum aku akan menyiapkan meja makan” kata yunmi gugup dan berusaha mengalihkan pembicaraan kemudian berniat melangkah melewati jongdae.

Baru saja yunmi hendak melangkah, jongdae lebih dahulu mencekal tangannya dan mendesak yunmi diantara tubuhnya dan meja konter.

“Sebenarnya apa yang kau pikirkan ? Mengapa kau tiba-tiba gugup seperti ini ?”

“Tidak. Jongdae-ya aku hanya”

“Kau hanya memandangku ?”

“Aniya…”

“Tidak bagaimana ? Aku melihat sendiri kau memandangku sambil melamun. Atau jangan-jangan kau sedang memikirkan…..” jongdae sengaja menggantungkan kalimatnya dan tersenyum jahil.

“Tidak” jawab yunmi dengan pipi yang telah memerah, warnanya bahkan hampir menyerupai kepiting rebus.

“Jadi mengapa kau melihatku seperti tadi ?” Tanya jongdae lagi.

“Jongdae-ya apakah ini pertama kalinya kau mengenakan baju ini ?”

“Baju ini ? Eoh ya. Aku baru membelinya. Kenapa ? Apa aku terlihat tampan mengenakannya ?”

“Eoh kau terlihat sangat tampan tuan percaya diri”

Jongdae tersenyum kemudian memeluk tubuh yunmi, meletakkan kedua tangannya di pinggang gadis itu dan meletakkan kepalanya di bahu yunmi.

“Yak, mengapa kau memelukku ? Bukankah kita akan makan ?”

“Aku ingin menghukummu terlebih dahulu karena kau berani memandangku tanpa izin”

“Cih. Yak, yang benar saja kim jongdae” kata yunmi mencibir.

Jongdae hanya tersenyum kemudian kembali berkata “yunmi-ya kau menyukai aku mengakan baju ini ?”

“Eoh”

“Kalau begitu aku akan sering menggunakannya”

“Andwae…”

“Hmmm wae ?” Jongdae melepas pelukannya dan kembali menatap yunmi.

“Karena kau terlihat sangat tampan saat menggunakannya itu. It-tu akan sangat berbahaya untukku”

Jongdae kembali tersenyum kemudia berkata “chagi-ya, bukankah kau mengetahui betul aku benar-benar menyukai sesuatu yang berbahaya”

Jongdae menatap tepat di manik yunmi kemudian menatap sekilas bibir gadis itu dan setelahnya menarik tengkuk yunmi mempertemukan bibirnya dengan bibir yunmi, mengecupnya lembut, menyesapnya dan melumatnya dalam. Satu lengan jongdae yang terbebas melingkar kokoh di pinggang yunmi.

Yunmi yang sejak tadi telah tergoda oleh sosok jongdae membalas pelukan namja itu. Kedua tangannya memeluk punggung jongdae erat.

Lama keduanya saling membalas ciuman bahkan sesekali kepala jongdae bergerak ke kanan dan ke kiri hingga akhirnya jongdae menyudahi ciumannya, menarik sedikit wajahnya untuk mendapatkan ruang dan kembali menatap mata yunmi.

Jongdae mengangkat tubuh yunmi, mendudukkan gadis itu di atas meja konter kemudian kembali menyatukan bibir mereka. Yunmi kembali menutup matanya, melingkarkan kedua tangannya di leher jongdae dan membalas setiap perlakuan dari namja itu.

Fin

3 thoughts on “{Yun-Dae Couple} Dangerous – by bebebaek_

Leave a comment